Isnin, 11 Mac 2013
riwayat hidup saya
nama saya resta januar saputra, nama panggilan saya resta, saya lahir di padang bindu tgl 24 januari 1998, saya tinggal di tanjung jati, saya mempunyai 3 saudara.kesukaan saya bermain sepak bola
Tugas plh
Pengertian Siklus Hidrologi dan Penyebab Terjadinya
(Pengertian Siklus Hidrologi dan Penyebab Terjadinya) – Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan, dan awan.Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi).
Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.
Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum.
Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut:
- Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
- Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
- Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
- Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
- Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
Ahad, 10 Mac 2013
Idealnya, TNI AU Miliki 60 Skuadron Pesawat Tempur
Sukhoi Su-27 TNI AU saat Latihan Pitch Black 2012 di Darwin, Australia |
Rencana Departemen Pertahanan yang akan menambah 102 pesawat baru untuk
TNI merupakan bagian dari rencana strategis (Renstra) dalam pencapaian
Kekuatan Pokok Minimum (MEF). Hal ini dianggap tidak lepas dari
perencanaan modernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista) secara
umum saja. Sebab, secara prinsip, perkuatan TNI AU yang sesungguhnya
baru akan terlihat pada 2024 nanti.
"Melihat perkuatan TNI AU tidak lepas dari perencanaan modernisasi Alutista secara umum. Secara prinsip, perkuatan tersebut baru terlihat 2024. Berapa skuadron yang dibutuhkan, mulai dari pesawat tempur, latih dan angkut, " menurut pengamat pertahanan Muradi, Rabu, 2 Desember 2012.
Muradi menganggap apa yang diungkapkan adalah bagian dari perencanaan, dan tidak ada masalah dengan perencanaan tersebut. Hanya saja yang harus digarisbawahi, sejauh mana renstra itu di implementasikan.
"Saya tetap pada dua hal, pertama, dia harus tidak menggunakan alutsista yang sifatnya satu pintu, karena ini menyangkut maintenance ke depan. Jika bermasalah dengan HAM maka akan mendapatkan kesulitan. Kedua, lebih kepada penggunaan produk lokal. Untuk pesawat tempur, Indonesia baru bisa bekerjasama dengan Korea Selatan," ujar dia.
Pengamat pertahanan yang juga sebagai dosen di FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung ini mengungkapkan, bicara tentang pertahanan juga bicara anggaran dan komitmen pemerintah. Dari situ dapat terlihat apakah yang diungkapkan KSAU itu rasional atau tidak. Kalau melihat polanya, 2024 itu masih rasional hanya konteks realisasi yang menjadi masalah.
Muradi menilai, pesawat yang dibeli seperti Sukhoi, F-16 dan Super Tucano secara prinsipil sudah bagus, yang menjadi masalah adalah bagaimana menambah dan memperkuat yang ada. Sedangkan proses modernisasi adalah lebih kepada kebutuhan pesawat angkut yang kebanyakan sudah uzur.
"Mungkin tahapan sampai 2014 hanya kepada pergantian pesawat lama menjadi pesawat baru, sedangkan untuk tahapan 2024 mungkin berfokus pada modernisasi bukan sekedar mengganti, tetapi juga menambah. Bagi saya, bicara 2024 bukan lagi pemenuhan MEF, tetapi justru mewujudkan kekuatan maksimum agar kembali menjadi raja di Asia Tenggara," ujar dia.
Ketika ditanya pendapatnya tentang jumlah ideal pesawat tempur yang seharusnya dimiliki TNI AU, Muradi memberikan perhitungan yang cukup mengejutkan, dimana Ia menilai Indonesia setidak memiliki 20 sampai 30 skuadron pesawat tempur.
"Kalau bicara standar, saya kira perlu 20-30 skuadron tempur dimana satu skuadron berisikan 16-18 pesawat tempur. Tetapi idealnya Indonesia butuh 50-60 skadron untuk meng-cover," tandasnya.
[PIC] Akurat, Murah & Bisa Tembus Baja 3 cm, Senjata Buatan Indonesia Laris di IRAK
Senjata Buatan Indonesia Laris di Irak
"Irak percaya sekali dengan senjata buatan Indonesia."
Senin, 27 Agustus 2012, 11:19
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan senang kunjungan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Syamsuddin ke Irak dan Uganda beberapa waktu lalu membuahkan hasil positif. Kedua negara itu memesan persenjataan buatan Indonesia. "Saya senang sekali Wamenhan dari Irak dan menjadi tenaga marketing yang baik untuk PT DI, Pindad, dan Dahana," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 27 Agustus 2012.
Beberapa senjata yang hanya dimiliki Amerika
Serikat (AS) ini sudah ada selama beberapa tahun lalu, namun baru-baru
ini, senjata itu mengalami modifikasi. Sementara beberapa senjata
lainnya masih dalam tahap produksi.
1. MQ9 Reaper Drone
Pesawat buatan General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) ini sudah ada selama 10 tahun. Pesawat ini kebanyakan digunakan untuk intelijen dan pengintaian. Pesawat yang memiliki lebar 25 meter hingga ke sayap ini saat lepas landas memiliki berat 3.175kg dengan kapasitas muatan 1.360kg dan mampu terbang selama 36 jam. Pesawat ini mampu terbang hingga ketinggian 15.850 meter serta mampu membawa bom seberat 227kg.
Langgan:
Catatan (Atom)